A. Pengertian
Definisi
etika bisnis menurut Business & Society - Ethics and
Stakeholder Management (Caroll & Buchholtz, 2006): Ethics is the
discipline that deals with what is good and bad and with moral duty and obligation.
Ethics can also be regarded as a set of moral principles or values. Morality is
a doctrine or system of moral conduct. Moral conduct refers to that which
relates to principles of right and wrong in behavior. Business ethics,
therefore, is concerned with good and bad or right and wrong behavior that
takes place within a business context. Concepts of right and wrong are
increasingly being interpreted today to include the more difficult and subtle
questions of fairness, justice, and equity (Etika adalah disiplin yang
berurusan dengan apa yang baik dan buruk dan dengan tugas dan kewajiban moral.
Etika juga dapat dianggap sebagai
seperangkat prinsip moral atau nilai. Moralitas adalah doktrin atau sistem
perilaku moral. moral perilaku yang didasarkan pada apa yang terkait dengan prinsip
benar dan salah dalam perilaku. Etika bisnis, oleh karena itu, terkait dengan perilaku
yang baik dan buruk atau benar dan salah yang terjadi dalam konteks bisnis. Konsep
ini lebih sering diartikan benar dan salah untuk memasukkan pertanyaan pertanyaan
lebih sulit dan halus keadilan, keadilan dan kesetaraan).
Sedangkan
menurut para ahli lainnya yakni Sim
(2003) dalam bukunya Ethics and
Corporate Social Responsibility – Why Giants Fall, menyebutkan: Ethics is a
philosophical term derived from the Greek word “ethos,” meaning character or
custom. This definition is germane to effective leadership in organizations in
that it connotes an organization code conveying moral integrity and consistent
values in service to the public (Etika adalah istilah filosofis yang berasal
dari "etos," kata Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi
erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini
berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang
konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.)
Untuk
etika bisnis sendiri dapat diartikan sebagai standar-standar nilai yang menjadi
acuan dari setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan mulai dari tingkat
manajerial hingga tingkat pegawai yang dilihat berdasarkan kewajaran, keadilan,
dan persamaan.
B.
Tujuan
Utama dan Manfaat
Dalam
sebuah etika bisnis adapun tujuan utamanya adalah mendapat keuntungan selain
itu masih banyak lagi tujuan dari etika bisnis tersebut :
1. Dapat
mengendalikan perusahaan untuk ke depannya lebih baik lagi atau lebih beretika.
2. Secara
langsung dapat memenuhi hak-hak seorang karyawan.
3. Di
zaman yang modern pelaku bisnis dituntut untuk bekerja secara professional
dalam bidangnya masing-masing.
Manfaatnya
adalah perusahaan dapat terorganisasi secara benar yang artinya struktur dari
para karyawan itu sendiri dapat bekerja secara professional dan beretika.
C.
Prinsip
– Prinsip Etika Bisnis
Keraf
(1994:71-75) menyebutkan terdapat lima prinsip etika
bisnis yaitu:
1.
Prinsip Otonomi. Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya
kebebasan mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga
mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab
seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan,
konsumen, pemerintah, dan masyarakat.
2.
Prinsip Kejujuran. Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat
perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja
dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku
bisnis melakukan penipuan.
3.
Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik. Prinsip ini mengarahkan agar kita
secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain, dan
apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu yang
merugikan orang lain atau mitra bisnis.
4.
Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi
hak seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama
nilainya.
5.
Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prinsip ini mengarahkan agar kita
memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan
memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.
D.
Ciri
– Ciri Bisnis Yang Beretika
Adapun
sebuah bisnis harus berdasarkan etika yakni :
1. Memiliki
surat izin usaha
2. Menaati
norma – norma yang berlaku
3. Bisnis
yang sedang dijalankan tidak merugikan banyak pihak
4. Menaati
hokum yang berlaku
5. Menjadi
seorang pembisnis yang professional
E.
Permasalahan
Dalam Etika Bisnis
Dibawah
ini terdapat 3 masalah dalam etika bisnis diantaranya adalah
1. Korporasi
Permasalahan korporasi
dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan yang dalam perusahaan tertentu.
Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan,
praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
2. Individu
Permasalahan individual
dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu
dalam perusahaan.Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan,
tindakan dan karakter individual.
3. Sistematik
Masalah sistematik dalam
etika bisnis pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik,
hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
v Suatu
Kerangka Global Masalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima
kategori
yaitu:
1. Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima, atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan membeli pengaruh. ‘Pembelian’ itu dapat dilakukan baik dengan membayarkan sejumlah uang atau barang, maupun ‘pembayaran kembali’ setelah transaksi terlaksana. Suap kadangkala tidak mudah dikenali. Pemberian cash atau penggunaan callgirls dapat dengan mudah dimasukkan sebagai cara suap, tetapi pemberian hadiah (gift) tidak selalu dapat disebut sebagai suap, tergantung dari maksud dan respons yang diharapkan oleh pemberi hadiah.
2. Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman. Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit kenaikan jabatan, pemecatan, atau penolakan industri terhadap seorang individu.
3. Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan.
4. Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut dapat berupa property fisik atau konseptual.
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama. Suatu kegagalan untuk memperlakukan semua orang dengan setara tanpa adanya perbedaan yang beralasan antara mereka yang ‘disukai’ dan tidak.
REFERENSI :
http://ardithaanggun.blogspot.com/2011/10/teori-teori-etika-bisnis.html
http://agungaw.wordpress.com/2011/10/11/makna-etika-bisnis/
http://arsya-syasyo.blogspot.com/2011/09/pengertian-etika-bisnis-menurut-para.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori-etika-bisnis-dan-pengertian/
http://www.slideshare.net/budiwhy/etika-bisnis